Teori belajar konstruktivistik didefinisikan sebagai teori pembelajaran yang bersifat generatif yaitu tindakan menciptakan suatu makna dari apa yang dipelajari.teori ini lebih menekankan pada proses dari pada hasilnya.Hasil belajar sebagai tujuan dari belajar dinilai penting, tetapi proses yang melibatkan cara dan strategi dalam belajar juga dinilai penting. Hasil belajar, cara belajar, dan strategi belajar akan mempengaruhi perkembangan tata pikir dan skema berfikir seseorang. Dalam proses belajar siswa harus aktif berfikir, melakukan kegiatan, menyusun konsep dan memberi makna tentang hal-hal yang sedang di pelajari.
Dalam teori konstruktivistik terdapat kelebihan maupun kelemahannya, berikut kelebihan maupun kelemahan teori konstruktivistik: Kelebihan teori belajar konstruktivistik
Berfikir
Dalam proses pembelajaran siswa mendapatkan pengetahuan baru, siswa berfikir untuk menyelesaikan masalah, mengembangkan ide dan membuat keputusan.
Faham
Siswa terlibat langsung dalam membina pengetahuan baru, mereka akan lebih memahami dan mengaplikasikan dalam berbagai situasi.
Ingat
Oleh karena siswa terlibat langsung dengan aktif, mereka akan lebih lama mengingat semua konsep. Dengan pendekatan ini akan membina sendiri kefahaman siswa dan mereka akan lebih yakin menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam situasi baru.
Kemahiran sosial
Kemahiran sosial di peroleh apabila sedang berinteraksi dengan teman-temannya dan guru dalam membina pengetahuan baru.
Seronok
Karena siswa terlibat secara terus, mereka faham, ingat, yakin dan berinteraksi dengan orang lain, maka mereka akan berasa seronok belajar dalam membina pengetahuan baru.
Siswa dituntun untuk dapat berfikir aktif dalam belajar.
Pembelajaran terjadi lebih kepada ide-ide dari siswa itu sendiri.
Kekurangan teori belajar Konstruktivistik
1. Dalam teori ini peran guru sebagai pendidik kurang begitu mendukung.
2. Apabila ada siswa yang pasif pembelajaran ini tidak cocok untuk siswa yang pasif.
3. Siswa belajar dari konsep dasar tidak dari kreatifitas siswa itu sendiri.
4. Dalam pembelajaran tidak memusatkan pada kurikulum yang ada.